Teh Ilmiah untuk Diet: Bukti Penelitian pada 5 Jenis Teh Populer

Minggu, 07 September 2025 | 09:56:47 WIB
Teh Ilmiah untuk Diet: Bukti Penelitian pada 5 Jenis Teh Populer

JAKARTA - Banyak orang mencari cara alami untuk menjaga berat badan ideal tanpa harus selalu bergantung pada suplemen atau obat penurun berat badan. Salah satu kebiasaan sederhana yang bisa dilakukan adalah dengan rutin mengonsumsi teh. Minuman ini bukan hanya memberikan rasa hangat dan menenangkan, tetapi juga kaya akan antioksidan yang mampu mendukung kesehatan tubuh. Lebih jauh lagi, sejumlah penelitian ilmiah menemukan bahwa beberapa jenis teh tertentu dapat membantu mempercepat metabolisme, membakar lemak, hingga mengurangi risiko obesitas.

Bagi yang tengah menjalani program diet, memilih teh yang tepat bisa menjadi langkah tambahan untuk mendapatkan hasil lebih maksimal. Tidak semua jenis teh memberikan efek serupa, namun ada lima macam teh yang terbukti memiliki kandungan khusus dalam membantu penurunan berat badan, termasuk membakar lemak perut yang sering menjadi masalah utama banyak orang.

Berikut uraian lengkap tentang jenis teh tersebut, dilansir dari Eat This Not That, beserta penjelasan manfaatnya berdasarkan penelitian:

1. Teh Hijau

Teh hijau sudah lama dikenal sebagai minuman sehat, dan berbagai riset mendukung reputasi tersebut. Dalam sebuah studi yang dirilis pada 2022, peserta yang rutin minum teh hijau memiliki risiko obesitas lebih rendah hingga 44 persen. Bahkan, penelitian sebelumnya pada 2008 menunjukkan bahwa mereka yang obesitas dapat mengalami penurunan berat badan lebih signifikan jika mengonsumsi teh hijau secara teratur dibandingkan mereka yang tidak.

Rahasia manfaat ini terletak pada kandungan polifenol, khususnya katekin bernama EGCG (Epigallocatechin Gallate), yang membantu mempercepat metabolisme tubuh. Metabolisme yang lebih cepat berarti kalori terbakar lebih banyak, sehingga membantu tubuh mengurangi timbunan lemak. Tak heran jika teh hijau sering disebut sebagai minuman wajib bagi pelaku diet.

2. Teh Oolong

Berbeda dari teh hijau dan hitam, teh oolong memiliki tingkat oksidasi yang unik, yakni setengahnya. Dari daun yang sama, teh ini menghasilkan rasa khas dan manfaat berbeda. Penelitian menunjukkan bahwa polifenol dalam teh oolong efektif meningkatkan metabolisme dan membantu mengurangi lemak perut.

Riset pada hewan juga menemukan bahwa polifenol dari teh oolong mampu menekan penumpukan jaringan lemak visceral, yaitu lemak berbahaya yang menempel di organ dalam tubuh. Karena itulah, mengonsumsi teh oolong tidak hanya bermanfaat untuk penurunan berat badan, tetapi juga kesehatan secara keseluruhan.

3. Teh Hitam

Teh hitam, termasuk varietas populer seperti Earl Grey, ternyata juga memiliki peran penting dalam pengendalian berat badan. Berdasarkan laporan tahun 2016, polifenol pada teh hitam memiliki sifat anti-obesitas. Manfaat ini bukan hanya sebatas teori, sebab studi tahun 2014 menunjukkan hasil nyata: konsumsi tiga cangkir teh hitam per hari selama tiga bulan mampu menurunkan berat badan sekaligus mengurangi lingkar pinggang.

Efek ini terjadi karena senyawa dalam teh hitam dapat membantu mengatur bakteri usus, yang pada gilirannya berdampak pada metabolisme lemak dan distribusi energi. Jadi, secangkir teh hitam di pagi atau sore hari bukan hanya menyegarkan, tetapi juga membantu tubuh tetap bugar.

4. Teh Putih

Teh putih sering disebut sebagai salah satu jenis teh paling “murni” karena proses produksinya yang minim. Namun, khasiatnya dalam mendukung diet tak bisa dianggap remeh. Riset pada 2023 melaporkan bahwa teh putih mampu mempercepat metabolisme dan meningkatkan oksidasi lemak. Dengan kata lain, tubuh menjadi lebih efisien dalam membakar lemak, terutama lemak visceral.

Kandungan antioksidannya juga menjadikan teh putih baik untuk kesehatan kulit dan sistem kekebalan tubuh. Mengonsumsi teh ini tidak hanya membantu menjaga berat badan, tetapi juga memberikan bonus berupa penampilan lebih segar.

5. Teh Pu-erh

Teh pu-erh berasal dari tanaman yang sama dengan teh hijau, hitam, dan oolong, yaitu Camellia sinensis, tetapi diproses dengan cara berbeda sehingga menghasilkan karakteristik unik. Sejumlah penelitian mengaitkan konsumsi teh pu-erh dengan penurunan lemak tubuh.

Studi tahun 2014 yang dipublikasikan di Phytotherapy Research menemukan bahwa pria dengan sindrom metabolik yang mengonsumsi teh pu-erh mengalami sedikit penurunan lemak tubuh serta Body Mass Index (BMI). Hasil lain dari penelitian di Nutrition Research juga mendukung temuan tersebut, yakni ekstrak teh pu-erh dapat menurunkan berat badan, BMI, dan lemak visceral pada orang dewasa Jepang.

Teh sebagai Pendamping Diet Sehat

Mengonsumsi teh tidak bisa dijadikan satu-satunya cara untuk menurunkan berat badan. Namun, jika dikombinasikan dengan pola makan sehat dan olahraga rutin, teh bisa menjadi pendukung efektif dalam mencapai target tubuh ideal.

Baik teh hijau dengan kandungan EGCG, teh oolong yang mempercepat metabolisme, teh hitam yang membantu mengecilkan lingkar pinggang, teh putih yang kaya antioksidan, hingga teh pu-erh yang terbukti menurunkan BMI, semuanya punya manfaat luar biasa untuk kesehatan.

Bagi Anda yang sedang berjuang melawan lemak perut membandel, memasukkan salah satu atau beberapa jenis teh ini ke dalam rutinitas harian dapat menjadi langkah cerdas. Selain menyehatkan, teh juga memberikan momen relaksasi yang mungkin tidak dimiliki oleh minuman lain.

Terkini

BMKG: Hujan Ringan Mengintai Sebagian Besar Indonesia

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:52 WIB

Update Harga Sembako Jatim: Naik-Turun dan Penyebabnya

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:43 WIB

AION UT: Mobil Listrik Hemat dan Ramah Lingkungan

Minggu, 07 September 2025 | 12:43:31 WIB