JAKARTA - Kisah inspiratif datang dari Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Seorang petani bernama Mulyono berhasil mengembangkan varietas jambu kristal jumbo yang memiliki cita rasa manis, renyah, dan disukai banyak konsumen. Inovasi ini menjadikan hasil kebunnya sebagai salah satu komoditas unggulan baru di daerah tersebut.
Perjalanan Mulyono di dunia pertanian sudah dimulai sejak lama. Sebelumnya, ia dikenal sebagai pengelola agrowisata belimbing di Desa Moyoketen, Kecamatan Boyolangu.
Berkat pengalaman panjang dan kegigihan dalam mengelola tanaman buah, ia kemudian mencoba peruntungan baru dengan membudidayakan jambu kristal jumbo di lahan sawah Desa Gondosuli, Kecamatan Gondang, sejak tahun 2022.
Keputusan itu terbukti tepat. Kini, jambu kristal jumbo hasil kebun Mulyono menjadi buruan para pecinta buah di berbagai wilayah di Jawa Timur. Rasa manis alami dan tekstur buah yang renyah membuatnya cepat dikenal dan diminati konsumen.
Produksi Melimpah, Permintaan Terus Meningkat
Hingga saat ini, Mulyono telah menanam sekitar 300 pohon jambu kristal jumbo di lahan miliknya. Dari jumlah tersebut, sekitar 100 pohon sudah memasuki masa produktif dan mampu menghasilkan buah secara rutin.
Setiap pohon mampu memproduksi sekitar 40–50 kilogram buah per musim, dengan rata-rata berat jambu mencapai 0,5 kilogram per buah
“Saya lagi ngembangno dulunya, basic-nya belimbing baru 33 tahun. Ini kita mau maju lagi. Kita kembangno jambu merah yang trombosit itu sama jambu kristal. Ini baru tiga tahun. Tapi dengan tiga tahun ini kita belajar betul mana mutu yang baik, mana yang konsumen mau itu yang rasa apa. Alhamdulillah, kita sudah punya formulasi dan formulator,” ujar Mulyono.
Dengan hasil panen yang cukup melimpah, Mulyono mampu melakukan panen secara rutin setiap hari Kamis. Sekali panen, ia dapat menghasilkan hingga 2,5 kuintal jambu kristal. Namun, jumlah tersebut masih belum cukup untuk memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat dari berbagai wilayah.
Pemasaran Luas Hingga ke Luar Pulau
Kesuksesan Mulyono dalam mengembangkan jambu kristal jumbo tidak hanya terlihat dari hasil panen, tetapi juga dari jangkauan pemasarannya. Saat ini, produk jambu kristal hasil kebunnya telah dipasarkan ke berbagai daerah di Indonesia, seperti Kediri, Nganjuk, Surabaya, Jakarta, hingga Bali.
Untuk mendukung penjualan, Mulyono menggandeng jaringan reseller yang membantu memperluas distribusi ke pasar modern dan konsumen rumah tangga. Di tingkat rumah produksi, harga jambu kristal jumbo dijual sekitar Rp15 ribu per kilogram, sementara di pasar modern bisa mencapai Rp20 ribu per kilogram.
Strategi pemasaran yang luas dan pengelolaan mutu yang baik menjadi kunci keberhasilan Mulyono dalam menembus pasar nasional. Ia memastikan setiap buah yang dipanen memiliki kualitas terbaik agar tetap memenuhi selera konsumen dan menjaga reputasi produk lokal Tulungagung.
Harapan dan Dukungan untuk Produk Lokal
Meski telah mencapai banyak keberhasilan, Mulyono menegaskan bahwa fokus utamanya bukan hanya pada jumlah produksi, melainkan juga pada kualitas. Ia ingin menjaga cita rasa dan karakter khas jambu kristal jumbo agar tetap unggul di pasaran.
Mulyono juga berharap ada dukungan lebih besar dari pemerintah, baik dalam hal promosi, pelatihan, maupun akses pemasaran yang lebih luas. Dengan dukungan tersebut, ia optimistis produk lokal seperti jambu kristal jumbo bisa lebih dikenal dan dicintai masyarakat di seluruh Indonesia.
Semangat berinovasi dan konsistensi dalam menjaga mutu menjadikan Mulyono sebagai contoh nyata petani yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar modern. Dari lahan sawah di Tulungagung, inovasi ini membuktikan bahwa pertanian lokal dapat tumbuh menjadi sektor unggulan yang berdaya saing tinggi.