Tender Offer Mega Manunggal Property Tembus Rp 600 per Saham

Kamis, 09 Oktober 2025 | 13:17:37 WIB
Tender Offer Mega Manunggal Property Tembus Rp 600 per Saham

JAKARTA - Langkah strategis Grup Astra di sektor properti dan logistik kembali menjadi sorotan pasar. 

Anak usahanya, PT Saka Industrial Arjaya, dikabarkan tengah menyiapkan mandatory tender offer atau penawaran tender wajib atas saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) yang akan dilakukan pada November 2025.

Penawaran ini merupakan tindak lanjut dari proses akuisisi mayoritas saham MMLP yang telah rampung awal bulan ini. Menurut sumber KONTAN, harga tender offer akan ditetapkan di kisaran Rp 600 per saham, atau lebih tinggi dari harga akuisisi sebelumnya di Rp 580,6 per saham. 

Kabar ini membuat pasar bereaksi positif, mengingat nilai tender tersebut memberi peluang keuntungan bagi investor publik yang masih memegang saham MMLP.

Langkah Saka Industrial Arjaya juga sekaligus menjadi bentuk pemenuhan kewajiban sesuai aturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tentang tender wajib setelah pengambilalihan mayoritas saham perusahaan terbuka.

Tender Wajib Setelah Akuisisi Saham Mayoritas

Sebelumnya, PT Saka Industrial Arjaya telah resmi mengambil alih 83,67% saham MMLP atau setara 5,76 miliar lembar saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 3,34 triliun. 

Transaksi ini dilakukan dengan harga Rp 580 per saham melalui pembelian dari 10 pemegang saham utama MMLP. Dengan langkah tersebut, Astra melalui Saka Industrial Arjaya kini menjadi pemegang kendali baru di MMLP. 

Namun, sesuai ketentuan pasar modal, perusahaan yang mengakuisisi lebih dari 50% saham wajib memberikan kesempatan kepada investor publik untuk menjual sahamnya pada harga yang wajar, melalui mekanisme mandatory tender offer.

Penawaran tender wajib ini akan dilaksanakan dalam waktu dekat untuk menyerap sisa saham publik di pasar, memastikan kepatuhan terhadap aturan pasar modal, sekaligus memberikan pilihan bagi pemegang saham minoritas.

Tanggapan Astra: Semua Sesuai Regulasi OJK

Menanggapi kabar terkait harga tender offer tersebut, Head of Corporate Investor Relation Astra International, Tira Ardanti, memastikan bahwa proses tender akan dilakukan sepenuhnya sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

“PT Saka Industrial Arjaya akan melaksanakan penawaran tender wajib sesuai dengan pengaturan pasar modal yang berlaku,” ujar Tira.

Tira menambahkan, manajemen Astra akan mematuhi persyaratan penetapan harga sebagaimana ditetapkan oleh OJK dan aturan pasar modal lainnya.

“Informasi lebih lanjut mengenai ketentuan pelaksanaan penawaran tender wajib, termasuk harga, akan dipublikasikan oleh PT Saka Industrial Arjaya dengan memperhatikan ketentuan peraturan pasar modal yang berlaku,” tegasnya.

Dengan pernyataan tersebut, Astra menegaskan komitmennya terhadap prinsip transparansi dan kepatuhan regulasi, yang selama ini menjadi fondasi tata kelola perusahaan (GCG) di grup tersebut.

Respons Mega Manunggal Property (MMLP)

Dikonfirmasi secara terpisah, Sekretaris Perusahaan MMLP, Jeremy Muliawan, menyampaikan bahwa pihaknya tidak dapat memberikan komentar lebih jauh terkait rencana tender offer karena hal itu menjadi domain penuh dari pihak pengendali baru, yakni PT Saka Industrial Arjaya.

“Saya tidak bisa memberikan jawaban karena tidak dapat mewakili PT Saka Industrial Arjaya,” ujarnya. Namun demikian, Jeremy memastikan bahwa MMLP sepenuhnya mendukung proses tender tersebut selama dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku.

“Sebagaimana yang disampaikan pada keterbukaan informasi minggu lalu, proses mandatory tender offer akan dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku,” lanjutnya.

Astra Masuk Besar ke Bisnis Gudang dan Logistik

Langkah akuisisi ini menjadi bukti keseriusan Grup Astra dalam memperluas portofolio bisnisnya di luar otomotif, khususnya ke sektor infrastruktur industri dan logistik. 

Melalui Saka Industrial Arjaya, Astra resmi masuk ke bisnis pergudangan modern, yang dinilai memiliki potensi pertumbuhan besar seiring meningkatnya aktivitas e-commerce dan distribusi nasional.

Akuisisi MMLP yang telah dilakukan pada awal Oktober 2025 ini bukan hanya mengubah struktur kepemilikan, tetapi juga menjadi sinyal bahwa Grup Astra tengah menyiapkan ekspansi besar di lini properti industri.

Perubahan Manajemen Pasca Akuisisi

Pasca rampungnya akuisisi, MMLP langsung melakukan perombakan jajaran manajemen dan dewan komisaris. Berdasarkan keterangan resmi yang diterima pada 7 Oktober 2025, perubahan tersebut efektif berlaku sejak 6 Oktober 2025.

Jabatan Direktur Utama kini diemban oleh Ashwin Bhat, menggantikan Hungkang Sutedja. Sementara posisi direktur diisi oleh Susan Samantha, menggantikan Gomos Benjamin Silitonga, dan Lia Prilianty Singgih turut bergabung dalam jajaran direksi baru.

Di sisi komisaris, posisi Komisaris Utama kini dijabat oleh Wibowo Mujono, menggantikan Paulus Ridwan Purawinata. Dua posisi komisaris lainnya diisi oleh Frans Surjadi dan Budi Frensidy, menggantikan Ho Kee Sin sebagai komisaris independen.

Langkah penyegaran manajemen ini diharapkan dapat memperkuat arah strategis perusahaan di bawah kendali Astra, terutama untuk mempercepat ekspansi bisnis ke sektor logistik modern.

Harga Tender Lebih Tinggi dari Akuisisi, Isyarat Positif untuk Investor

Harga tender offer yang dikabarkan mencapai Rp 600 per saham menjadi perhatian pasar. Angka ini lebih tinggi dari harga akuisisi (Rp 580,6 per saham), menunjukkan komitmen Astra untuk memberikan nilai wajar kepada pemegang saham publik.

Kebijakan harga di atas akuisisi juga dapat dipandang sebagai langkah menjaga kepercayaan investor dan menunjukkan optimisme terhadap prospek jangka panjang MMLP. 

Dengan fokus bisnis pada pergudangan modern, potensi pertumbuhan perusahaan diyakini akan meningkat seiring meningkatnya kebutuhan logistik di Indonesia.

Langkah Strategis Astra dalam Diversifikasi Bisnis

Akuisisi dan rencana tender offer ini bukan langkah pertama Astra dalam melakukan diversifikasi. Sebelumnya, grup ini telah memperluas jangkauan bisnisnya ke berbagai sektor, termasuk infrastruktur, teknologi digital, dan properti.

Melalui MMLP, Astra berupaya memperkuat pijakannya di sektor logistik dan pergudangan terpadu, yang kini menjadi tulang punggung rantai pasok nasional. Selain itu, sektor ini juga dinilai strategis karena memiliki korelasi kuat dengan pertumbuhan e-commerce dan industri manufaktur di Tanah Air.

Kesimpulan: Tender Offer Jadi Babak Baru MMLP di Bawah Astra

Rencana PT Saka Industrial Arjaya untuk menggelar mandatory tender offer saham PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) menjadi langkah lanjutan dari akuisisi senilai Rp 3,34 triliun yang baru saja diselesaikan. 

Dengan harga tender Rp 600 per saham, Astra menunjukkan niat kuat memperkuat posisinya di sektor logistik modern serta menjaga hubungan baik dengan investor publik.

Kepatuhan terhadap peraturan OJK dan restrukturisasi manajemen memperlihatkan keseriusan Astra dalam membangun fondasi pertumbuhan jangka panjang bagi MMLP — membuka babak baru sinergi antara korporasi besar dan pengembang properti industri di Indonesia.

Terkini