Danantara Hadirkan Kampung Haji untuk Perjalanan Jemaah Lebih Nyaman

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:23:29 WIB
Danantara Hadirkan Kampung Haji untuk Perjalanan Jemaah Lebih Nyaman

JAKARTA - Indonesia menyiapkan lahan seluas 80 hektar di Mekkah untuk pembangunan Kampung Haji, yang bertujuan memudahkan jemaah haji dan umrah dari tanah air. 

Proyek ini akan dikelola oleh Danantara, dengan dukungan kolaborasi dari BPKH pada tahap pembangunan selanjutnya. Fokus utama adalah memastikan proses perolehan lahan berjalan lancar sebelum pembangunan dimulai.

Penetapan Lahan dan Persiapan Proyek

CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara, Rosan Roeslani, menjelaskan bahwa Indonesia telah menentukan lahan seluas 80 hektar untuk Kampung Haji di Arab Saudi. Lahan ini akan digunakan untuk menampung jemaah haji dan umrah asal Indonesia agar lebih nyaman selama melaksanakan ibadah.

“Sudah, sudah kita tentukan. Sekarang sedang berproses saja. 80 hektar (luasnya),” ujar Rosan. Proses ini menjadi tahap awal yang krusial, karena kepemilikan lahan oleh pihak asing di Arab Saudi adalah hal baru dan membutuhkan penyesuaian regulasi.

Rosan menekankan bahwa langkah pertama adalah memastikan tanah tersebut benar-benar diperoleh sebelum masuk ke tahap pembangunan. Hal ini menjadi fondasi agar seluruh proyek dapat berjalan sesuai rencana tanpa hambatan administratif maupun teknis.

Pendanaan dan Kolaborasi Strategis

Menurut Rosan, pendanaan tahap awal proyek Kampung Haji sepenuhnya akan ditanggung oleh Danantara. Namun, perseroan berencana untuk berkolaborasi dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dalam pembangunan tahap selanjutnya agar proyek dapat berjalan lebih optimal.

“Kalau pendanaan enggak ada masalah, ada Danantara kan. Full Danantara. Nanti kerja sama dengan BPKH juga,” kata Rosan. Dengan sistem kolaborasi ini, diharapkan pembangunan dapat mencakup seluruh fasilitas yang dibutuhkan jemaah.

Rosan menambahkan bahwa pembelian lahan akan dilakukan oleh Danantara, sedangkan pembangunan fisik fasilitas di tahap berikutnya akan melibatkan BPKH. “Mungkin awalnya pembelian tanahnya dari kami, tapi nanti pembangunan ke depannya ya kita akan kolaborasi dengan BPKH. Kan banyak yang harus dibangun,” imbuh dia.

Perhitungan Biaya dan Fokus Prioritas

Meski begitu, Rosan belum menyebutkan kisaran biaya pembangunan karena masih dalam tahap perhitungan. “Ini lagi berjalan hitung-hitungannya,” ujarnya. Perseroan memastikan bahwa penghitungan biaya akan matang sebelum memulai pembangunan fisik.

Prioritas utama saat ini adalah memastikan proses perolehan lahan berjalan lancar. Dengan memperhatikan regulasi kepemilikan asing di Arab Saudi, Danantara melakukan langkah bertahap agar semua aspek administratif dan legal dapat dipenuhi secara menyeluruh.

Rosan menegaskan, tahapan awal ini penting untuk meminimalkan risiko dan memastikan proyek dapat berjalan tanpa kendala. Hal ini menunjukkan komitmen perseroan terhadap kualitas dan keberlanjutan fasilitas yang akan dibangun.

Manfaat bagi Jemaah Haji dan Umrah Indonesia

Menteri Haji dan Umrah RI, Mochamad Irfan Yusuf, menyampaikan bahwa pembangunan Kampung Haji akan dikelola Danantara, sementara Kementerian Haji nantinya akan menjadi pengguna fasilitas. Kampung Haji diharapkan menjadi pusat pelayanan dan akomodasi bagi jemaah Indonesia.

Fasilitas ini dirancang untuk meningkatkan kenyamanan dan efisiensi perjalanan ibadah, sekaligus memberikan pelayanan yang komprehensif bagi jemaah haji maupun umrah. Dengan adanya Kampung Haji, masyarakat Indonesia dapat memanfaatkan fasilitas yang aman, nyaman, dan terintegrasi.

Kehadiran Kampung Haji di Mekkah tidak hanya menjadi simbol perhatian pemerintah terhadap jemaah, tetapi juga menunjukkan upaya strategis untuk menghadirkan layanan yang profesional dan berstandar tinggi. Proyek ini diharapkan menjadi model pengelolaan fasilitas ibadah bagi jemaah dari berbagai negara.

Terkini