ESDM

ESDM Bidik Dua Sumber Minyak Baru di Natuna, Dorong Target Lifting Nasional Capai 1 Juta Barel per Hari

ESDM Bidik Dua Sumber Minyak Baru di Natuna, Dorong Target Lifting Nasional Capai 1 Juta Barel per Hari
ESDM Bidik Dua Sumber Minyak Baru di Natuna, Dorong Target Lifting Nasional Capai 1 Juta Barel per Hari

JAKARTA — Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengincar dua sumber minyak baru di Kabupaten Natuna sebagai bagian dari strategi untuk mencapai target lifting minyak nasional sebesar 1 juta barel per hari pada 2028-2029. Hal ini disampaikan oleh Menteri ESDM Bahlil Lahadalia usai rapat pimpinan di kantornya.

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan peningkatan produksi minyak nasional guna mengurangi ketergantungan pada impor minyak mentah yang saat ini mencapai 1 juta barel per hari.

"Lifting karena kita kan mau ada peresmian dua lapangan di Kabupaten Natuna, dalam rangka peningkatan lifting," ujar Bahlil kepada wartawan di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta.

Dua Lapangan Migas Baru Masih Dirahasiakan

Meski telah mengumumkan adanya dua lapangan migas baru, Bahlil belum bersedia membeberkan nama atau detail teknis dari blok-blok migas tersebut. Ia menyebut pihaknya masih dalam tahap persiapan sebelum peresmian, termasuk melakukan peninjauan langsung ke lokasi.

"Nanti setelah diresmikan baru kalian tahu bloknya. Dalam waktu yang tidak lama," tambah Bahlil.

Langkah ini dinilai strategis mengingat wilayah Natuna selama ini dikenal memiliki potensi cadangan migas yang besar, meskipun sebagian masih belum dimanfaatkan secara optimal karena kendala investasi, infrastruktur, dan teknologi eksplorasi.

Tantangan Besar Menuju Target 1 Juta Barel

Target lifting 1 juta barel per hari yang dicanangkan Presiden Prabowo jauh di atas capaian saat ini. Berdasarkan data Kementerian ESDM, lifting minyak nasional pada tahun 2024 hanya mencapai 579 ribu barel per hari, jauh di bawah target Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024 sebesar 635 ribu barel per hari.

Padahal, kebutuhan konsumsi dalam negeri terus meningkat, saat ini mencapai 1,6 juta barel per hari, yang membuat Indonesia harus mengimpor sekitar 1 juta barel per hari untuk menutupi kekurangan pasokan minyak mentah.

Bahlil menyebut kondisi ini berbanding terbalik dengan era Orde Baru, di mana Indonesia bahkan masih menjadi eksportir minyak.

"Ketika terjadi perubahan UU Migas, hulunya tak lagi di Pertamina. Kemudian terjadi dinamika. Apa yang terjadi? Sekarang lifting kita turun terus, sekarang hanya 600 ribu barel per day, konsumsi kita sekarang 1,5 juta-1,6 juta barel per day. Jadi, posisi kita yang ekspor tahun 1997 sekarang terbalik," kata Bahlil dalam Indonesia Economic Summit di Jakarta.

Revisi Regulasi dan Akselerasi Investasi Jadi Kunci

Sejumlah pengamat menyebut bahwa reformasi regulasi dan insentif investasi merupakan dua pilar penting yang harus dibenahi pemerintah agar target ambisius tersebut bisa tercapai. Perubahan Undang-Undang Migas serta peningkatan peran Pertamina dalam pengelolaan hulu migas menjadi sorotan.

Kementerian ESDM juga didorong untuk mempercepat proses lelang blok-blok migas potensial dan meningkatkan kerja sama dengan investor asing maupun nasional, khususnya di wilayah timur Indonesia yang memiliki cadangan migas signifikan namun belum tergarap maksimal.

Natuna: Kawasan Strategis Energi Nasional

Wilayah Natuna telah lama dikenal sebagai kawasan yang kaya akan sumber daya migas, baik minyak maupun gas bumi. Selain itu, lokasinya yang strategis di perbatasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia juga memberikan nilai geopolitik tersendiri. Pemerintah berencana memperkuat infrastruktur energi di kawasan ini untuk menunjang aktivitas eksplorasi dan produksi.

Jika dua sumber minyak baru yang diincar ESDM berhasil diaktifkan dan dikembangkan, maka hal ini dapat menjadi langkah penting untuk mengurangi defisit energi, mengurangi ketergantungan terhadap impor, serta memperkuat ketahanan energi nasional.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index