JAKARTA - Industri pertambangan Indonesia tengah berada di persimpangan penting: bagaimana memaksimalkan kekayaan mineral dan batu bara tanpa mengorbankan keberlanjutan lingkungan. Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID, mengambil langkah tegas dengan mengusung prinsip pertambangan berkelanjutan yang sejalan dengan standar global. Pendekatan ini bukan sekadar strategi bisnis, tetapi juga wujud nyata investasi jangka panjang bagi negara dan generasi mendatang.
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menegaskan bahwa keberlanjutan menjadi fondasi utama dalam seluruh kegiatan operasional grup. “Industri pertambangan dan pengolahan mineral konsisten memperkuat kinerja operasionalnya untuk menciptakan nilai tambah ekonomi bagi Indonesia. Dalam menjalankan peran tersebut, sektor pertambangan konsisten berpegangan teguh pada prinsip keberlanjutan sebagai landasan utama,” ujarnya.
MIND ID menaungi sejumlah perusahaan tambang besar di Indonesia, termasuk PT Aneka Tambang Tbk (ANTAM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), PT Freeport Indonesia (PTFI), PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM), PT Timah Tbk (TINS), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Semua anak usaha ini menerapkan praktik pertambangan yang bertanggung jawab, mulai dari tahap pra-penambangan, penambangan, hingga pengolahan mineral dan reklamasi pasca-tambang.
MIND ID for Indonesia and the World: Semangat Berkelanjutan
Maroef menjelaskan bahwa filosofi MIND ID for Indonesia and the World bukan sekadar slogan. “Sustainability bukan sekadar tambahan, melainkan wujud nyata dari semangat MIND ID for Indonesia and the World, ini semangat moto kami yang baru,” katanya. Melalui pendekatan ini, MIND ID ingin memastikan manfaat kekayaan alam dapat dinikmati oleh generasi mendatang, sekaligus menempatkan perusahaan sebagai pemain global yang patuh pada standar internasional.
Selain itu, MIND ID mendukung kebijakan pemerintah dalam mitigasi perubahan iklim, termasuk Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) dan target net zero emission. Grup ini menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 21,4% dibanding skenario business as usual atau setara 6,6 juta ton CO? equivalent pada 2030. Untuk mencapainya, MIND ID telah menyusun empat skenario utama yang mencakup langkah-langkah konkret dalam pengurangan emisi.
Empat Skenario Utama Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca
Konversi Bahan Bakar Rendah Karbon
PT Aneka Tambang Tbk - UBP Kolaka menggunakan 35% biodiesel untuk operasionalnya, berhasil menurunkan emisi GRK sebesar 13.000 tCO?e.
Efisiensi Operasi
PT Bukit Asam mengganti coal handling stockpile dari Excavator dan Dump Truck ke Bucket Wheel Excavator (BWE), menurunkan emisi GRK sebesar 5.200 tCO?e.
Co-firing & Energi Terbarukan
PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) memanfaatkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) hingga 99,31% dari total energi. PT Timah Tbk memasang 300 kWp solar cell off-grid, menurunkan emisi GRK tahunan 300 tCO?e.
Biodiversity & Konservasi
Program konservasi keanekaragaman hayati dijalankan di seluruh anggota MIND ID. ANTAM di Maluku Utara berhasil meningkatkan populasi burung endemik Gosong Kelam, sementara PT Bukit Asam mendukung konservasi flora dan fauna, termasuk beruang madu dan gajah Sumatera.
Hingga 2024, Grup MIND ID telah mereklamasi lebih dari 7.000 hektare lahan tambang, merehabilitasi DAS lebih dari 37.000 hektare, melestarikan Danau Toba lebih dari 2.700 hektare, serta mengelola ekosistem mangrove lebih dari 2.000 hektare.
Pengakuan dari Pemerintah
Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menilai MIND ID menjadi contoh perusahaan pertambangan yang berhasil menyeimbangkan kegiatan ekonomi dengan keberlanjutan lingkungan. “Kerangka kegiatan mining yang dilakukan MIND ID sudah sangat lebih baik daripada pertambangan umum lainnya. Konservasi lingkungan merupakan bentuk investasi jangka panjang yang menjaga keberlanjutan bisnis,” ujarnya.
Hanif menambahkan, pengamatan lapangan di PT Vale Indonesia dan PT Freeport Indonesia menunjukkan bahwa investasi lingkungan yang konsisten lebih efektif dibandingkan tindakan yang baru dilakukan saat terjadi bencana. Ia menekankan bahwa kontribusi MIND ID saat ini baru mencakup 20–30% dari total pelaku usaha tambang di Indonesia, sehingga peran MIND ID sangat penting dalam mendorong praktik pertambangan berkelanjutan secara nasional.
Menuju Standar Tambang Berkelas Dunia
Maroef menegaskan bahwa MIND ID siap beroperasi sesuai standar internasional dan menjadi pemain global di industri pertambangan. Langkah-langkah dekarbonisasi, pengelolaan energi terbarukan, serta konservasi ekosistem menjadi bukti nyata keseriusan MIND ID.
Selain itu, perusahaan juga tengah mengeksplorasi peluang penerapan carbon offset, carbon trading, dan renewable energy certificate sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Kajian menyeluruh meliputi aspek teknologi, metodologi, ekonomi, finansial, serta pertimbangan sosial dan lingkungan.
Dengan kombinasi praktik pertambangan yang bertanggung jawab, inovasi teknologi, dan kesadaran lingkungan, MIND ID menegaskan komitmennya untuk menjadikan industri pertambangan Indonesia tidak hanya produktif dan efisien, tetapi juga berkelanjutan. Nilai tambah ekonomi yang tercipta sekaligus memastikan kekayaan alam Indonesia dapat dinikmati oleh generasi mendatang, sejalan dengan semangat MIND ID for Indonesia and the World.