JAKARTA - Menjelang diberlakukannya kewajiban sertifikasi halal penuh pada Oktober 2026, industri kosmetik nasional tengah memasuki babak penting dalam perjalanan transformasinya.
Kebijakan yang diatur pemerintah ini tidak hanya menjadi standar baru dalam proses produksi, tetapi juga mendorong pelaku usaha untuk membangun sistem bisnis yang lebih transparan, beretika, dan berkelanjutan.
Di tengah perubahan besar ini, PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) menjadi salah satu perusahaan yang sudah lebih dulu bersiap. Produsen kosmetik ternama dengan merek Herborist, Miranda, dan Victoria ini mengambil langkah strategis dengan menerapkan Sistem Jaminan Produk Halal (SJPH) di seluruh rantai bisnisnya.
Halal Jadi Pilar Utama Strategi Bisnis VICI
Direktur Utama VICI, Sumardi Widjaja, menegaskan bahwa prinsip halal bukan lagi sekadar kewajiban administratif, melainkan bagian dari filosofi bisnis perusahaan dalam membangun kepercayaan konsumen.
“Bagi kami, halal bukan sekadar kewajiban administratif, tetapi komitmen untuk membangun kepercayaan konsumen. Mulai dari bahan baku, proses produksi, hingga rantai distribusi, kami pastikan sesuai standar halal yang berlaku, baik untuk pasar domestik maupun ekspor,” ujarnya.
Komitmen ini diwujudkan melalui penerapan standar halal yang ketat, mencakup pemilihan bahan baku, proses produksi higienis, hingga fasilitas produksi yang telah memenuhi standar Cara Pembuatan Kosmetik yang Baik (CPKB).
Pendekatan ini menjadi bagian dari strategi besar VICI dalam menjaga daya saing di tengah meningkatnya perhatian konsumen terhadap produk yang etis dan berkelanjutan.
Sistem Jaminan Produk Halal Sebagai Kunci Daya Saing Global
Dengan mengintegrasikan SJPH, VICI tidak hanya berupaya memenuhi regulasi, tetapi juga memperkuat citra perusahaan di pasar global yang kini menempatkan prinsip halal dan keberlanjutan sebagai indikator penting kualitas.
Langkah ini sekaligus menjadi respons terhadap meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya transparansi dalam proses produksi kosmetik.
VICI memandang kebijakan pemerintah ini sebagai peluang, bukan tantangan. Menurut Sumardi, penerapan sertifikasi halal dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat industri kosmetik nasional agar mampu bersaing dengan produk global.
“Konsumen kini semakin kritis dan selektif. Mereka tidak hanya menilai hasil akhir produk, tetapi juga ingin mengetahui proses pembuatannya. Transparansi ini yang terus kami kembangkan agar konsumen merasa aman dan nyaman,” tambahnya.
Edukasi Publik Melalui Oemah Herborist
Selain fokus pada produksi, VICI juga menunjukkan komitmen terhadap edukasi publik mengenai kosmetik halal melalui pembangunan Oemah Herborist, sebuah fasilitas edukatif yang memungkinkan masyarakat melihat langsung proses pembuatan produk.
Fasilitas ini berfungsi sebagai sarana transparansi dan edukasi konsumen, membantu masyarakat memahami pentingnya produk yang aman, alami, dan berkualitas.
Melalui Oemah Herborist, VICI berharap dapat menciptakan keterbukaan antara produsen dan konsumen, sekaligus memperkuat kepercayaan publik terhadap komitmen industri dalam menjaga kehalalan dan keberlanjutan produknya.
Penghargaan dan Pengakuan Internasional Perkuat Reputasi VICI
Konsistensi VICI dalam memperkuat fondasi industri halal membuahkan hasil nyata.
Perusahaan ini berhasil meraih sejumlah penghargaan bergengsi, termasuk Ladies in Islam Award di Tanzania (April 2025) serta Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2025, di mana VICI dinobatkan sebagai Perusahaan Industri Kosmetik Halal Terbaik I untuk subkategori industri besar.
Pengakuan ini menegaskan posisi VICI sebagai pemain utama dalam ekosistem kosmetik halal nasional, serta mencerminkan sinergi kuat antara dunia industri, regulator, dan konsumen dalam mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat industri halal dunia.
Ekspansi Global dengan Konsep Produk Halal dan Berkelanjutan
Di tingkat operasional, VICI telah mengelola jaringan distribusi luas yang mencakup lebih dari 80.000 titik penjualan di seluruh Indonesia, mulai dari toko grosir, ritel modern, hingga salon kecantikan.
Namun, ambisi VICI tidak berhenti di pasar domestik. Perseroan juga terus memperluas jangkauan ekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Brunei Darussalam, Malaysia, Korea Selatan, dan China.
Dalam ekspansinya ke pasar global, VICI membawa konsep kosmetik halal, alami, dan berkelanjutan sebagai nilai utama yang menjadi pembeda dengan kompetitor internasional. Pendekatan ini dinilai efektif untuk menjangkau konsumen yang kini lebih peduli terhadap aspek etika dan keberlanjutan produk.
Sertifikasi Halal 2026 Jadi Momentum Penguatan Industri Kosmetik Nasional
Kewajiban sertifikasi halal pada 2026 dipandang oleh VICI sebagai momentum strategis untuk memperkuat struktur industri kosmetik nasional.
Dengan fondasi sistem halal terpadu dan dukungan fasilitas produksi berstandar global, VICI siap menjadi contoh penerapan praktik terbaik dalam bisnis kosmetik halal di Indonesia.
Langkah yang ditempuh VICI menunjukkan bahwa penerapan prinsip halal tidak hanya meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga membuka peluang bisnis yang lebih luas di pasar global.
Selain meningkatkan kepercayaan konsumen, strategi ini turut memperkokoh posisi Indonesia dalam rantai pasok industri kecantikan dunia yang kini bergerak menuju arah keberlanjutan dan etika bisnis.
Menatap Masa Depan Kosmetik Halal Indonesia
Dengan langkah-langkah yang telah ditempuh, VICI berada di garda depan transformasi industri kosmetik halal nasional.
Mulai dari penerapan SJPH, pembangunan fasilitas edukatif, hingga perluasan jaringan ekspor, seluruh strategi perusahaan diarahkan untuk mewujudkan ekosistem bisnis halal yang utuh dan berdaya saing global.
Transformasi ini sejalan dengan visi pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat industri halal dunia pada dekade mendatang.
Dengan komitmen kuat terhadap integritas, inovasi, dan keberlanjutan, VICI bukan hanya beradaptasi terhadap regulasi, tetapi juga berperan aktif membentuk masa depan industri kecantikan halal Indonesia yang modern, transparan, dan berdaya saing internasional.
