Gas

Distribusi Gas LPG Subsidi Diperkuat Pertamina untuk Warga Kepri

Distribusi Gas LPG Subsidi Diperkuat Pertamina untuk Warga Kepri
Distribusi Gas LPG Subsidi Diperkuat Pertamina untuk Warga Kepri

JAKARTA - Kebutuhan masyarakat terhadap bahan bakar rumah tangga, khususnya gas melon 3 kilogram (kg), terus mendapat perhatian serius dari Pertamina. Di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), langkah antisipatif kembali dilakukan dengan menambah pasokan guna memastikan ketersediaan tetap terjaga, terutama saat periode tingginya permintaan di Batam dan daerah sekitarnya.

Penambahan Pasokan di Empat Wilayah Utama

Sales Area Manager (SAM) Retail Pertamina Patra Niaga Kepri, Bagus Handoko, menyampaikan bahwa pihaknya telah menyalurkan tambahan pasokan gas melon subsidi. "Kami menambah pasokan fakultatif gas melon 3 kg di Kepri sebanyak 68.230 tabung, yang kami bagi ke empat kabupaten dan kota di Kepri," ujar Bagus.

Rinciannya, Kota Batam mendapat alokasi terbesar yaitu 46.480 tabung. Sementara itu, Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun masing-masing menerima 6.720 tabung. Adapun Kota Tanjungpinang memperoleh 8.400 tabung. Tambahan tersebut bersifat fakultatif, artinya berada di luar kuota harian normal yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Dengan langkah ini, Pertamina berharap tidak terjadi kelangkaan di lapangan, terutama saat konsumsi meningkat mendadak pada momen tertentu.

Kenaikan Konsumsi LPG Subsidi

Bagus menegaskan, tren konsumsi gas melon memang mengalami peningkatan, khususnya di kalangan rumah tangga. "Konsumsi LPG 3 Kg di rumah tangga di Kepri cenderung meningkat. Oleh karena itu, atas rekomendasi dari pemerintah daerah, Pertamina menambah pasokan fakultatif agar masyarakat, khususnya keluarga dan pelaku usaha kecil, tetap mudah mendapatkan LPG subsidi ini sesuai peruntukannya," jelasnya.

Fenomena meningkatnya permintaan ini tidak lepas dari beberapa faktor, mulai dari aktivitas ekonomi kecil hingga momen libur panjang yang membuat penggunaan LPG meningkat signifikan. Tanpa langkah penambahan pasokan, dikhawatirkan akan terjadi kelangkaan yang dapat memicu kenaikan harga di tingkat pengecer.

Koordinasi dengan Pemerintah Daerah

Dalam menjaga stabilitas distribusi, Pertamina tidak berjalan sendiri. Bagus memastikan bahwa seluruh kebijakan penyaluran selalu melalui koordinasi dengan pemerintah daerah serta aparat terkait. "Kami selalu berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta aparat terkait untuk memastikan distribusi berjalan lancar," ujarnya.

Kerja sama ini dinilai penting agar pengawasan terhadap distribusi lebih maksimal, sehingga gas subsidi tepat sasaran. Apalagi, LPG 3 kg diperuntukkan bagi kelompok tertentu seperti rumah tangga miskin, usaha mikro, dan penerima manfaat sesuai regulasi.

Imbauan untuk Masyarakat

Selain menambah pasokan, Pertamina juga memberikan imbauan kepada masyarakat. Bagus mengingatkan agar pembelian gas melon dilakukan secara bijak. "Kami juga mengimbau masyarakat agar membeli LPG sesuai kebutuhan di pangkalan resmi, sehingga penyaluran lebih tepat sasaran," katanya.

Pesan ini menjadi penting untuk mencegah adanya penimbunan maupun penyaluran yang tidak sesuai peruntukan. Pertamina ingin memastikan bahwa subsidi benar-benar dirasakan kelompok yang berhak, bukan justru disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.

Konsistensi dalam Menjaga Ketersediaan

Pertamina berkomitmen menjaga ketersediaan gas melon 3 kg secara berkesinambungan. Penyaluran dilakukan dengan tetap mengacu pada aturan yang berlaku, baik dari sisi kuota maupun peruntukan. "Pertamina memastikan distribusi LPG 3 Kg tetap mengacu pada aturan yang berlaku dan hanya diperuntukkan bagi rumah tangga miskin, usaha mikro, serta sasaran sesuai ketentuan," tegas Bagus.

Dengan konsistensi ini, masyarakat Kepri diharapkan tetap merasa aman terhadap kebutuhan energi rumah tangganya, terlebih bagi keluarga berpenghasilan rendah dan pelaku usaha mikro yang sangat bergantung pada gas melon dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Langkah Serupa di Daerah Lain

Upaya penambahan pasokan LPG subsidi bukan kali ini saja dilakukan Pertamina. Sebelumnya, langkah serupa juga diterapkan di berbagai daerah, terutama saat memasuki hari besar keagamaan maupun libur panjang. Beberapa wilayah seperti Jawa Tengah dan daerah lain juga pernah mendapat tambahan alokasi untuk menghindari gejolak harga serta kelangkaan.

Dengan pola serupa, Pertamina berupaya menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan di lapangan. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa perusahaan energi tersebut tidak hanya berfokus pada distribusi skala besar, tetapi juga memperhatikan kebutuhan energi masyarakat kecil.

Menjaga Ketahanan Energi Daerah

Penambahan pasokan fakultatif di Kepri menunjukkan bahwa ketahanan energi di daerah menjadi perhatian utama. Batam sebagai kota industri dan pusat ekonomi memiliki kebutuhan yang cukup tinggi, sementara kabupaten dan kota lain juga tidak kalah penting karena menyangkut kesejahteraan masyarakat.

Dengan adanya tambahan 68.230 tabung LPG 3 kg, distribusi diharapkan berjalan lebih stabil, sehingga masyarakat tidak khawatir menghadapi kelangkaan. Keberlangsungan energi rumah tangga menjadi salah satu indikator penting dalam menjaga stabilitas sosial-ekonomi daerah.

Kehadiran gas melon subsidi sangat vital bagi masyarakat Kepri, khususnya keluarga berpenghasilan rendah dan pelaku usaha kecil. Dengan adanya penambahan pasokan fakultatif oleh Pertamina, distribusi bisa lebih terjaga dan kebutuhan energi masyarakat tetap terpenuhi.

Langkah ini juga menegaskan pentingnya koordinasi antara Pertamina, pemerintah daerah, dan aparat terkait dalam memastikan subsidi tepat sasaran. Bagi masyarakat, kesadaran untuk membeli sesuai kebutuhan di pangkalan resmi juga menjadi bagian dari solusi.

Pertamina dengan komitmennya sekali lagi membuktikan bahwa distribusi energi bukan hanya soal kuantitas, tetapi juga soal pemerataan dan keberlanjutan. Kepri pun diharapkan tetap memiliki stok gas melon yang mencukupi, meski permintaan terus meningkat.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index