JAKARTA - Nilai jual mobil dugaan BYD Atto 2 telah tercatat di Indonesia, memicu antisipasi publik terhadap SUV listrik anyar ini.
Dua kode NJKB tercatat dengan nilai berbeda, namun belum dipastikan menjadi harga jual resmi. BYD menegaskan model baru tetap dalam pengawasan strategi mereka.
Nilai Jual BYD Atto 2
BYD digadang-gadang membawa SUV listrik Atto 2 ke Indonesia. Dugaan ini muncul setelah munculnya dua kode kendaraan di laman Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) DKI Jakarta. Dua kode ini memiliki nilai jual berbeda:
SC3E-ETD-1 (4x2) AT: Rp 281 juta
SC3E-STD-1 (4x2) AT: Rp 245 juta
Belum dapat dipastikan kode tersebut benar-benar merujuk pada BYD Atto 2. Bahkan jika benar, nilai NJKB ini tidak selalu menjadi patokan harga akhir. Contohnya, saat BYD Atto 1 diluncurkan, varian Dynamic justru lebih murah dari NJKB. Varian Dynamic NJKB-nya Rp 218 juta, namun harga aslinya hanya Rp 195 juta.
Respons BYD terhadap Rumor
Menanggapi rumor Atto 2, BYD bersikap santai. Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, menyatakan:
"Ya itu bagian dari strategi product planning kita saat ini, saya belum bisa disclose (membuka) untuk itu ya. Positifnya aja berarti kami akan membawa lebih-lebih lagi produk-produk baru ke Indonesia."
Jika benar Atto 2 bakal diluncurkan, kemungkinan mobil ini diproduksi di Indonesia masih terbuka. BYD menargetkan investasi produksi lokal untuk kendaraan impor mulai 2025.
Spesifikasi Mobil
Dari sisi dimensi, BYD Atto 2 memiliki panjang 4.310 mm, lebar 2.060 mm, tinggi 1.675 mm, dan ground clearance 165 mm. Wheelbase-nya 2.620 mm.
SUV listrik ini dibekali baterai BYD Blade Battery LFP berkapasitas 45,12 kWh. Sekali pengisian penuh, mampu menempuh 312 km di rute kombinasi hingga 463 km di perkotaan (WLTP).
Motor elektrik tipe Permanent Magnet Synchronous Motor menghasilkan tenaga 130 kW dan torsi 290 Nm, mampu akselerasi 0-100 km/jam dalam 7,9 detik. Kecepatan tertingginya 160 km/jam.
Fitur Pengisian Daya
BYD Atto 2 sudah dilengkapi charging port CCS2. Pengisian lambat dengan arus AC bisa mencapai 11 kW, dari 0–100 persen memakan waktu 5,5 jam.
Sedangkan pengisian cepat DC dari 10–80 persen hanya membutuhkan 37 menit. Fitur ini mempermudah pengguna dalam berbagai kondisi, baik di perkotaan maupun perjalanan jarak jauh.
