SAHAM

IHSG Stabil di Tengah Tekanan Global, Investor Fokus ke Saham Energi

IHSG Stabil di Tengah Tekanan Global, Investor Fokus ke Saham Energi
IHSG Stabil di Tengah Tekanan Global, Investor Fokus ke Saham Energi

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan dengan kenaikan tipis, menunjukkan ketahanan pasar di tengah beragam tekanan global.

Penguatan ini terjadi meskipun terjadi capital outflow cukup besar dan ketidakpastian ekonomi dari Amerika Serikat yang masih menghantui investor.

IHSG naik 21,59 poin atau 0,27% ke level 8.139,89, sejalan dengan penguatan bursa Asia. Namun, indeks LQ45 justru melemah 2,78 poin atau 0,35% ke posisi 782,41. Pergerakan dua arah ini mencerminkan sikap hati-hati pelaku pasar dalam menghadapi gejolak eksternal.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, menilai penguatan bursa Asia didorong ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga oleh bank sentral Amerika Serikat (The Fed).

“Bursa regional Asia menguat di tengah kekhawatiran shutdown pemerintah AS, serta ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed,” ujarnya.

Faktor Global Pengaruhi Sentimen Pasar

Kondisi global masih menjadi sorotan utama. Pasar dunia menilai ancaman penutupan pemerintahan AS (shutdown) bisa memicu dampak luas terhadap ekonomi, termasuk risiko PHK besar-besaran di sektor publik.

Penasihat ekonomi Gedung Putih, Kevin Hassett, memperingatkan potensi kerugian serius jika pemerintah gagal mencapai kesepakatan anggaran. Situasi ini dinilai dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi AS dan membuka peluang bagi The Fed untuk memangkas suku bunga lebih awal.

Pasar memperkirakan langkah penurunan suku bunga bisa terjadi pada Oktober dan kembali dilakukan pada Desember mendatang. Sementara dari Jepang, sentimen positif datang setelah terpilihnya Sanae Takaichi sebagai perdana menteri baru.

Sosoknya dikenal pro-stimulus dan dovish secara fiskal, sehingga menambah optimisme pasar. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi ini memberikan efek positif terhadap bursa Asia, termasuk Indonesia.

Capital Outflow Tekan IHSG, Sektor Teknologi Masih Unggul

Dari dalam negeri, Bank Indonesia mencatat adanya aliran dana keluar (capital outflow) sebesar Rp 9,76 triliun pada pekan pertama Oktober 2025. Meski arus keluar modal cukup besar, IHSG tetap mampu bertahan di zona hijau, mencerminkan keyakinan investor terhadap prospek ekonomi nasional.

Mengacu pada data Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor tercatat menguat. Sektor teknologi memimpin penguatan dengan lonjakan 2,77%, disusul sektor infrastruktur yang naik 1,77%, serta sektor barang baku sebesar 1,16%.

Sektor lain bergerak bervariasi seiring rotasi investor menuju saham-saham berkapitalisasi besar yang dianggap lebih defensif. Optimisme investor juga didukung oleh stabilitas makroekonomi Indonesia dan potensi penurunan suku bunga global yang dapat mendorong investasi di pasar domestik.

Rekomendasi Saham Pilihan Hari Ini

Beberapa saham unggulan direkomendasikan untuk dicermati oleh investor berdasarkan analisis teknikal terkini.

-PT Harum Energy Tbk (HRUM) – Buy on Weakness
Saham HRUM menguat 0,42% ke 1.195 meski masih didominasi tekanan jual. Posisi HRUM diperkirakan berada pada bagian wave iv dari wave (v).

Buy on Weakness: 1.135–1.165

Target Price: 1.250, 1.335

Stoploss: below 1.110

-PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) – Spec Buy
Saham MBMA turun 1,60% ke level 615, namun diperkirakan sedang berada pada bagian wave [iv] dari wave C.

Spec Buy: 580–610

Target Price: 675, 735

Stoploss: below 520

Kedua saham tersebut dinilai memiliki potensi teknikal menarik di tengah tren konsolidasi pasar. Strategi pembelian bertahap disarankan bagi investor yang berorientasi jangka menengah, sambil tetap memperhatikan batas risiko.

HSG Masih Punya Peluang Menguat

Meski capital outflow masih membayangi, potensi penguatan IHSG tetap terbuka seiring dengan stabilitas ekonomi domestik dan arah kebijakan moneter global yang semakin akomodatif.

Investor disarankan tetap mencermati pergerakan indeks global dan perkembangan kebijakan suku bunga The Fed yang dapat memengaruhi arus modal ke pasar Indonesia.

Pasar saham Tanah Air menunjukkan daya tahan kuat di tengah tekanan eksternal. Dengan strategi yang tepat dan seleksi saham berbasis fundamental, investor masih memiliki peluang untuk meraih imbal hasil positif di sisa tahun ini.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index