Uniqlo

Uniqlo Catat Rekor Keempat Berturut, Laba Operasi Fast Retailing Naik 13 Persen

Uniqlo Catat Rekor Keempat Berturut, Laba Operasi Fast Retailing Naik 13 Persen
Uniqlo Catat Rekor Keempat Berturut, Laba Operasi Fast Retailing Naik 13 Persen

JAKARTA - Fast Retailing, induk dari merek pakaian global Uniqlo, kembali mencetak prestasi gemilang dengan membukukan laba operasi tertinggi sepanjang sejarah perusahaan. 

Capaian ini menjadi rekor empat tahun berturut-turut bagi raksasa ritel asal Jepang tersebut, menunjukkan ketahanan bisnisnya di tengah tantangan ekonomi global. Dalam laporan keuangan yang dirilis baru-baru ini, Fast Retailing mencatat laba operasi sebesar ¥564,3 miliar untuk periode 12 bulan yang berakhir pada Agustus 2025.

Angka tersebut mencerminkan kenaikan 13% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai ¥500,9 miliar. Capaian ini juga melampaui target internal perusahaan yang sebelumnya diproyeksikan sebesar ¥545 miliar serta melebihi konsensus analis yang memperkirakan sekitar ¥546 miliar.

Manajemen Fast Retailing menyebutkan bahwa pencapaian positif ini menjadi bukti kuat atas efektivitas strategi ekspansi global yang dijalankan, terutama di pasar Amerika Utara dan Eropa. 

Namun demikian, perusahaan juga menghadapi tantangan baru akibat kebijakan perdagangan internasional, khususnya tarif impor yang diberlakukan Amerika Serikat di bawah pemerintahan Presiden Donald Trump.

Meski menghadapi tekanan dari kebijakan tarif tersebut, Fast Retailing tetap optimistis dalam menjaga momentum pertumbuhan. 

Perusahaan memperkirakan laba operasi tahun fiskal 2026 akan mencapai ¥610 miliar, menandakan komitmen kuat dalam mempertahankan performa positif di tengah dinamika ekonomi dunia yang tidak menentu.

Kinerja Global yang Konsisten

Fast Retailing terus memperlihatkan ketahanan bisnis di pasar internasional, meskipun kondisi ekonomi global tidak selalu mendukung. Strategi perusahaan yang berfokus pada efisiensi operasional serta penguatan rantai pasokan global dinilai menjadi kunci keberhasilan. 

Uniqlo, sebagai merek andalan, juga terus memperluas jangkauan toko di berbagai negara dengan pendekatan yang menekankan kualitas, fungsionalitas, dan desain yang sederhana namun elegan.

Performa yang kuat di pasar luar negeri, khususnya Amerika Utara dan Eropa, menjadi kontributor utama terhadap pertumbuhan laba tersebut. 

Meski pasar China mulai menunjukkan perlambatan ekonomi, Fast Retailing berhasil menyeimbangkan risiko dengan memperkuat ekspansi di wilayah lain yang masih memiliki potensi pertumbuhan tinggi.

Dampak Kebijakan Perdagangan AS

Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi Fast Retailing pada tahun fiskal 2025 adalah meningkatnya tarif impor Amerika Serikat terhadap produk tekstil dan pakaian jadi. Kebijakan ini memengaruhi struktur biaya operasional perusahaan, khususnya pada rantai pasok yang bergantung pada bahan dan produksi lintas negara.

Pada Juli 2025, perusahaan telah mengeluarkan peringatan resmi mengenai dampak tarif tersebut. Fast Retailing menilai kebijakan itu berpotensi memberikan tekanan pada profitabilitas dan memaksa perusahaan untuk menyesuaikan harga produk. 

Meski demikian, langkah penyesuaian harga dilakukan secara hati-hati agar tidak mengganggu loyalitas pelanggan dan tetap menjaga daya saing di pasar global.

Strategi Ke Depan dan Proyeksi 2026

Melihat tren positif dalam beberapa tahun terakhir, Fast Retailing berencana melanjutkan strategi ekspansi berimbang dengan tetap memperhatikan efisiensi biaya dan inovasi produk. Perusahaan berkomitmen memperkuat rantai pasok berkelanjutan serta memperluas portofolio digital melalui integrasi platform online dan toko fisik.

Untuk tahun fiskal 2026, Fast Retailing menargetkan laba operasi sebesar ¥610 miliar. Proyeksi tersebut menunjukkan keyakinan perusahaan terhadap potensi pertumbuhan yang masih besar, terutama di pasar global yang mulai pulih setelah tekanan ekonomi beberapa tahun terakhir.

Dengan strategi bisnis yang adaptif, dukungan merek global seperti Uniqlo, dan fokus pada keberlanjutan, Fast Retailing diyakini akan tetap menjadi salah satu pemain utama di industri ritel dunia. 

Capaian rekor laba operasi selama empat tahun berturut-turut menjadi bukti konsistensi perusahaan dalam menghadapi perubahan ekonomi global dengan pendekatan yang inovatif dan berorientasi jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index